ovaltine

Izin bertukar pikiran bang. /do tidak perlu dipakai untuk menjelaskan ulang /me yang sudah dilakukan. /do hanya perlu digunakan untuk menjelaskan scene area disekitar karakter anda dan juga sebagai informasi penjelas apabila ada orang yang baru datang dan tidak tahu menahu tentang situasi disekitar anda. Bingung? Saya kasih contoh deh: Incorrect: *Billy Zarcone mengambil sebuah cangkir dan membawanya. Terlihat Billy Zarcone membawa cangkir (( Billy Zarcone )) --> /do ini tidak perlu dilakukan karena anda sudah menjelaskan aktivitas anda melalui /me kepada orang sekitar. Correct: Kamu melihat Billy Zarcone tengah tergeletak dijalanan. Bagaimana kondisi penampilan luar dari Billy Zarcone? Apa saja yang dapat dilihat pada daerah sekitar tempat kejadian? (( Kamu )) Billy Zarcone tengah mengalami pendarahan pada bagian perut dan terlihat kesulitan untuk bernafas. Tumpahan darah dapat terlihat di jalanan sekitar Billy Zarcone. (( Billy Zarcone )) Untuk /do S/F juga sepertinya masih jadi budaya pemain kebanyakan dan itu adalah hal yang menurut saya ketinggalan jaman. Ada baiknya setiap pemain hanya menggunakan /me sebagai kegiatan roleplay mereka dan membiarkan lawan RPnya membalas dengan menggunakan /me juga, tanpa perlu ditanyai /do S/F karena itu bersifat membatasi roleplay pemain lain. Kasih contoh lagi deh: Incorrect: *Billy Zarcone mengayunkan tangannya ke wajah Jorge Hudson, berusaha memukulnya. S/F? (( Billy Zarcone )) atau Berhasil? (( Billy Zarcone )) Alhasil, Jorge Hudson dipaksa untuk memilih antara dua jawaban yaitu S (( Jorge Hudson )) atau F (( Jorge Hudson )) Correct: *Billy Zarcone mengayunkan tangannya ke wajah Jorge Hudson, berusaha memukulnya. *Jorge Hudson terkena pukulan dibagian wajah. Ia mengambil beberapa langkah mundur dan kemudian membalas pukulan melayang ke wajah Billy Zarcone. Pada skenario ini tidak ada /do S/F ataupun /do success yang terlibat sama sekali, sehingga roleplay dapat berlangsung dengan aluran yang halus. /do S/F justru menghilangkan esensi dari roleplay itu sendiri. Credit: mas glen L*RP

1. Penampilan pakaian itu sebenernya gak terlalu signifikan. Street gangster biasanya menyesuaikan penampilan dengan kondisi & culture (budaya) lingkungan mereka. Dari penampilan, mereka biasanya bakal dijudge (dinilai) oleh orang-orang di lingkungannya. Ini lebih fokusnya ke character development sih. 2. Ini nih yang sering banget jadi budaya rata-rata pemain indo. Headquarters seringkali disalah kaprah sebagai markas besar dari sebuah faction. Dalam konseptual dunia nyata, mereka (street gangster L.A) nggak pake kata "Headquarters" sebagai tempat hangout mereka, melainkan turf/hood. Juga, definisinya berbeda untuk kata yang disebutkan, turf/hood itu bukan benteng/tempat pertahanan terakhir gangster, melainkan hanya sebagai tempat mereka kumpul-kumpul dan hangout. Untuk itu, menurut gua Headquarters adalah konsep penamaan yang terlalu RPG-ish untuk sebuah game-mode roleplay (kecuali untuk gov faction). 3. Gak. Street gangster L.A jaman sekarang (modern) itu udah jarang banget bertindak aneh-aneh. Terlebih lagi di IRL ada Gang Unit Liaison LAPD yang tugasnya ngawasin lingkungan sekitar khususnya gangs neighbourhood. Bisa diliat di video dibawah, mereka (street gangster) itu gak berani berulah didepan Officer karena tau apa dampaknya bagi mereka. Ibaratnya, kalau 1 orang dari hood kalian punya masalah dengan Officer (apalagi sampe tembak-tembakkan), bisa-bisa wilayah lingkungan kalian tuh diputerin sama cruiser polisi setiap 5 menit sekali. 4. Ini gua kurang ngerti permasalahannya, masih belum paham sepenuhnya konsep RP di server ini. CMIIW.

Gua juga setuju perihal auto-rp, sepertinya nggak terlalu dibutuhkan karena bakal mengekang kreatifitas juga inisiatif roleplay dari pemain lain.